Tafsimix - Kisah Nyata Horor. Cerita ini merupakan kisah nyata yang terjadi di kampungku saat aku masih kanak-kanak kira-kira sekitar tahun 2000. Sore itu seperti biasanya kami anak-anak berkumpul di salah satu lapangan untuk bermain. Setelah bermain kelereng, sore itu kami memutuskan untuk bermain petak umpet di dekat rumah salah satu temanku.
Lokasi rumah temanku ini terbilang masih sangat sepi karena hanya ada empat rumah yang kesemuanya adalah rumah dari pemilik kebun dimana rumah itu berdiri. Di sekeliling rumah terdapat beberapa pohon yang tinggi dan rimbun seperti mangga, durian, jambu, dan sebagainya. Sementara di belakang rumah terdapat perkebunan kelapa sawit.
Lokasi ini merupakan lokasi favorit kami untuk bermain petak umpet karena menyediakan banyak spot untuk bersembunyi. Selain itu, lokasi rumah ini berada di tanah yang cukup tinggi sehingga setiap selesai bermain kami biasanya duduk santai di salah satu lokasi yang memungkinkan kami untuk melihat jalan raya dari atas.
Sore itu kami sudah bermain petak umpet selama tiga putaran. Selama itu, sudah dua orang temanku yang kebagian tugas jaga. Pada putaran keempat aku dan salah satu temanku yang bernama Yakob saling berebut posisi sembunyi. Kami sama-sama ingin bersembunyi di balik pohon durian. Tapi karena Yakob tiba lebih dulu, aku akhirnya memutuskan mencari tempat lain.
Satu demi persatu nama kami dipanggil oleh teman yang jaga. Hingga akhirnya tersisa satu orang lagi yang masih belum keluar. Dia adalah Yakob. Setelah mencari beberapa menit, Yakob tidak kunjung keluar. Aku lantas membisikkan tempat persembunyian Yakob kepada teman yang jaga.
Akan tetapi, ketika diperiksa ke sana, ia tidak menemukan Yakob. Anehnya, meski yang jaga sudah cukup jauh dari pos jaga, Yakob juga tidak kunjung keluar. Karena kesal, kami pun berteriak meminta Yakob untuk segera keluar. Karena Ia tak kunjung nongol, kami pun berkeyakinan bahwa Yakob sudah pulang tanpa memberitahu kami terlebih dulu.
Baca juga : Kumpulan Cerita Horor Dua Kalimat yang Paling Seram. Meskipun cuma dua kalimat, cerita horor ino dijamin bikin bulu kuduk kamu berdiri.
Sore itu kami pun memutuskan untuk mengakhiri permainan. Sekitar jam tengah enam sore, kami pun bubar ke rumah masing-masing. Menjelang magrib, datanglah Ibu Yakob kerumahku untuk menanyakan keberadaan Yakob. Aku lantas mengatakan bahwa Yakob sudah pulang duluan sedari tadi sat sedang main petak umpet.
Ibu Yakob pun menjadi bingung sebab menurutnya Yakob belum pulang sama sekali. Mendengar penjelesan sang Ibu, aku lantas menjadi ikut bingung. Atas perintah Ayahku, aku pun pergi bersama Ibu Yakob untuk membantunya mencari Yakob.
Kami mencari Yakob dari satu rumah ke rumah lainnya, namun tidak berhasil menemukan Yakob. Tidak lagi berdua, saat itu kami mencari Yakob ditemani oleh teman-teman yang sore itu bermain bersama. Karena tidak ada yang tahu keberadaan Yakob, Ibunya pun menjadi heboh. Apalagi setelah dicek ke rumah saudaranya, Yakob juga tidak ada di sana.
Berita kehilangan Yakob akhirnya tersebar dari mulut ke mulut dan tidak hanya anak-anak, para orangtua juga akhirnya ikut membantu mencari. Oleh Bapak RT saat itu kami disuruh mencari ke lokasi bermain petak umpet barangkali Ia tertidur di sana atau diserang hewan buas.
Dengan bantuan senter dan cahaya lampu motor kami mencoba mencari Yakob. Dari sekian banyak yang ikut mencari tak satupun yang berhasil menemukan Yakob. Karena saat itu sedang marak kasus penculikan anak, Ibu Yakob pun menangis terseduh karena berfikir Yakob menjadi korban penculikan.
Karena sudah terlalu malam, pencarian pun dihentikan. Keesokan harinya berita kehilangan Yakob pun menjadi heboh di sekolah. Di jam istirahat banyak murid yang berkumpul membicarakan persoalan tersebut. Hingga salah satu murid berceletuk tentang hantu yang suka menculik anak-anak yang biasa disebut wewe gombel atau nenek gombel.
Baca juga : Paling Populer, Ini jenis-jenis Hantu Lokal yang Paling Seram. Mendengar namanya saja sudah membuat banyak orang takut, apalagi kalau melihat langsung.
Meski terdengar konyol, sepulang sekolah aku mengutarakan pemikiran tersebut pada Ibu Yakob. Di luar dugaanku, Ibu Yakob ternyata sependapat. Kami lantas mendatangi salah seorang warga yang dituakan di kampung.
Sekitar jam 4 sore, kami pun kembali mencari Yakob ke lokasi bermain petak umpet. Sebelumnya aku menceritakan kepada yang lain bahwa aku terakhir kali melihat Yakob bersembunyi di balik pohon durian. Maka pencarian pun dipusatkan di sekitar pohon tersebut.
Tapi sama seperti sebelumnya, pencarian tidak membuahkan hasil hingga sebagian besar dari kami memutuskan berpencar mencari ke lokasi lain. Saat itu, kejadian yang benar-benar di luar logika pun terjadi. Kami yang sedang serius mencari dikagetkan dengan suara Ibu Yakob yang berteriak histeris.
Karena penasaran aku dan beberapa temanku langsung berlari mendekati Ibu Yakob yang saat itu masih berada di dekat pohon durian. Setibanya di sana betapa terkejutnya kami mendapati sang Ibu tengah memeluk Yakob sembari mengusap-usap wajahnya. Saat itu Yakop terlihat terduduk di bawah pohon durian dan wajahnya seperti orang linglung. Di mulutnya, ia terlihat seperti mengunyah dedaunan kering.
Kejadian tersebut sontak membuat semua orang yang ada di sana menjadi heboh. Semuanya menjadi heran karena sebelumnya sudah berapa kali memeriksa ke sekitar pohon itu tapi tidak menemukan Yakob. Sontak kejadian itu membuat orang berfikir bahwa Yakob diculik wewe gombel. Rumor tentang wewe gombel pun tersebar ke seluruh kampung. Dan sejak saat itu, kami tidak lagi berani bermain di lokasi tersebut.
Lokasi rumah temanku ini terbilang masih sangat sepi karena hanya ada empat rumah yang kesemuanya adalah rumah dari pemilik kebun dimana rumah itu berdiri. Di sekeliling rumah terdapat beberapa pohon yang tinggi dan rimbun seperti mangga, durian, jambu, dan sebagainya. Sementara di belakang rumah terdapat perkebunan kelapa sawit.
Lokasi ini merupakan lokasi favorit kami untuk bermain petak umpet karena menyediakan banyak spot untuk bersembunyi. Selain itu, lokasi rumah ini berada di tanah yang cukup tinggi sehingga setiap selesai bermain kami biasanya duduk santai di salah satu lokasi yang memungkinkan kami untuk melihat jalan raya dari atas.
Sore itu kami sudah bermain petak umpet selama tiga putaran. Selama itu, sudah dua orang temanku yang kebagian tugas jaga. Pada putaran keempat aku dan salah satu temanku yang bernama Yakob saling berebut posisi sembunyi. Kami sama-sama ingin bersembunyi di balik pohon durian. Tapi karena Yakob tiba lebih dulu, aku akhirnya memutuskan mencari tempat lain.
Satu demi persatu nama kami dipanggil oleh teman yang jaga. Hingga akhirnya tersisa satu orang lagi yang masih belum keluar. Dia adalah Yakob. Setelah mencari beberapa menit, Yakob tidak kunjung keluar. Aku lantas membisikkan tempat persembunyian Yakob kepada teman yang jaga.
Akan tetapi, ketika diperiksa ke sana, ia tidak menemukan Yakob. Anehnya, meski yang jaga sudah cukup jauh dari pos jaga, Yakob juga tidak kunjung keluar. Karena kesal, kami pun berteriak meminta Yakob untuk segera keluar. Karena Ia tak kunjung nongol, kami pun berkeyakinan bahwa Yakob sudah pulang tanpa memberitahu kami terlebih dulu.
Baca juga : Kumpulan Cerita Horor Dua Kalimat yang Paling Seram. Meskipun cuma dua kalimat, cerita horor ino dijamin bikin bulu kuduk kamu berdiri.
Sore itu kami pun memutuskan untuk mengakhiri permainan. Sekitar jam tengah enam sore, kami pun bubar ke rumah masing-masing. Menjelang magrib, datanglah Ibu Yakob kerumahku untuk menanyakan keberadaan Yakob. Aku lantas mengatakan bahwa Yakob sudah pulang duluan sedari tadi sat sedang main petak umpet.
Ibu Yakob pun menjadi bingung sebab menurutnya Yakob belum pulang sama sekali. Mendengar penjelesan sang Ibu, aku lantas menjadi ikut bingung. Atas perintah Ayahku, aku pun pergi bersama Ibu Yakob untuk membantunya mencari Yakob.
Kami mencari Yakob dari satu rumah ke rumah lainnya, namun tidak berhasil menemukan Yakob. Tidak lagi berdua, saat itu kami mencari Yakob ditemani oleh teman-teman yang sore itu bermain bersama. Karena tidak ada yang tahu keberadaan Yakob, Ibunya pun menjadi heboh. Apalagi setelah dicek ke rumah saudaranya, Yakob juga tidak ada di sana.
Berita kehilangan Yakob akhirnya tersebar dari mulut ke mulut dan tidak hanya anak-anak, para orangtua juga akhirnya ikut membantu mencari. Oleh Bapak RT saat itu kami disuruh mencari ke lokasi bermain petak umpet barangkali Ia tertidur di sana atau diserang hewan buas.
Dengan bantuan senter dan cahaya lampu motor kami mencoba mencari Yakob. Dari sekian banyak yang ikut mencari tak satupun yang berhasil menemukan Yakob. Karena saat itu sedang marak kasus penculikan anak, Ibu Yakob pun menangis terseduh karena berfikir Yakob menjadi korban penculikan.
Karena sudah terlalu malam, pencarian pun dihentikan. Keesokan harinya berita kehilangan Yakob pun menjadi heboh di sekolah. Di jam istirahat banyak murid yang berkumpul membicarakan persoalan tersebut. Hingga salah satu murid berceletuk tentang hantu yang suka menculik anak-anak yang biasa disebut wewe gombel atau nenek gombel.
Baca juga : Paling Populer, Ini jenis-jenis Hantu Lokal yang Paling Seram. Mendengar namanya saja sudah membuat banyak orang takut, apalagi kalau melihat langsung.
Meski terdengar konyol, sepulang sekolah aku mengutarakan pemikiran tersebut pada Ibu Yakob. Di luar dugaanku, Ibu Yakob ternyata sependapat. Kami lantas mendatangi salah seorang warga yang dituakan di kampung.
Sekitar jam 4 sore, kami pun kembali mencari Yakob ke lokasi bermain petak umpet. Sebelumnya aku menceritakan kepada yang lain bahwa aku terakhir kali melihat Yakob bersembunyi di balik pohon durian. Maka pencarian pun dipusatkan di sekitar pohon tersebut.
Tapi sama seperti sebelumnya, pencarian tidak membuahkan hasil hingga sebagian besar dari kami memutuskan berpencar mencari ke lokasi lain. Saat itu, kejadian yang benar-benar di luar logika pun terjadi. Kami yang sedang serius mencari dikagetkan dengan suara Ibu Yakob yang berteriak histeris.
Karena penasaran aku dan beberapa temanku langsung berlari mendekati Ibu Yakob yang saat itu masih berada di dekat pohon durian. Setibanya di sana betapa terkejutnya kami mendapati sang Ibu tengah memeluk Yakob sembari mengusap-usap wajahnya. Saat itu Yakop terlihat terduduk di bawah pohon durian dan wajahnya seperti orang linglung. Di mulutnya, ia terlihat seperti mengunyah dedaunan kering.
Kejadian tersebut sontak membuat semua orang yang ada di sana menjadi heboh. Semuanya menjadi heran karena sebelumnya sudah berapa kali memeriksa ke sekitar pohon itu tapi tidak menemukan Yakob. Sontak kejadian itu membuat orang berfikir bahwa Yakob diculik wewe gombel. Rumor tentang wewe gombel pun tersebar ke seluruh kampung. Dan sejak saat itu, kami tidak lagi berani bermain di lokasi tersebut.