Bertemu dengan Sang Nenek Saat Berziarah, Pengakuan Bocah Ini Membuat Sang Ibu Tak Kuasa Menahan Airmata

Diposkan oleh on 2018/04/24 - 2:13:00 PM

Tafsimix - cerpen fiksi horor. Raka berusia lima tahun saat neneknya meninggal dunia. Di hari itu, Ia melihat sang Ibu begitu terpukul atas kepergian sang nenek. Sang Ibu nenangis sepanjang hari dan beberapa kali pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan. Berbeda dengan sang Ibu yang sedih, Raka justru merasa ketakutan. Bocah itu terlihat bersembunyi di balik tubuh Ayahnya.

Beberapa warga yang melihat tingkah Raka tersebut menduga Raka ketakutan karena melihat arwah neneknya. Mereka berfikir demikian karena Raka memang dikenal sebagai anak yang memiliki indera keenam. Sejak kecil Raka sangat sering menangis karena bisa melihat makhluk ghaib di sekitarnya.

Ketika Raka berusia tiga tahun, sang nenek mengaku kepada warga bahwa Ia sudah menutup kemampuan itu agar Raka bisa hidup dengan tenang. Akan tetapi, warga menduga kemampuan Raka itu kembali karena sang nenek sudah meninggal. Hal itu semakin diperkuat karena beberapa kali Raka sempat menangis sembari menyebut neneknya.

Seminggu setelah kepergian sang nenek, Ayah Raka bertanya padanya mengapa ia ketakutan. Sambil berbisik ke telinga sang Ayah, Raka mengatakan bahwa Ia melihat neneknya di belakang sang Ibu. Mendengar jawaban tersebut, sang Ayah lantas terdiam dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

Baca juga : Selalu Murung dan Menyendiri, Murid ini Alamai Kejadian Naas Sepulang Sekolah. Cerita horor tentang gadis sma yang berubah drastis sejak sang Ibu meninggal.

Ketika diadakan pengajian untuk mengirim doa di rumahnya, Raka kembali menangis secara tiba-tiba. Kali ini Ia menangis sembari menunjuk ke sudut ruangan. Sang Ibu langsung menggendong Raka dan membawanya ke kamar. Di kamar, wanita itu berusaha menenangkan Raka sembari menawari bocah itu air minum.

Tapi bukannya diam, tangisan Raka malah semakin menjadi-jadi. Bocah itu terus berteriak histeris sambil menunjuk ke sudut ruangan. Karena tak kunjung berhenti, akhirnya salah seorang ustadz datang menemui Raka dan mengajak Raka berbicara. Sambil mengelus tangan Raka, pria itu menanyakan apa yang ia lihat.

Raka menjelaskan kepada sang ustadz bahwa Ia melihat sosok wanita seram menatap ke arahnya. Mendengar jawaban Raka sontak membuat sang Ibu dan beberapa orang di sana merinding. Sang ustadz kemudian mengatakan bahwa yang dilihat oleh Raka adalah neneknya dengan nada bertanya. Raka lantas menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa sang nenek tidak terlihat sejak sore.

Cerpen horor penampakan hantu di pengajian

Mendengar jawaban Raka, sang ustadz kemudian meminta segelas air. Setelah membaca beberapa baris doa, sang ustadz meminumkan air itu pada Raka. Tak lama setelah itu, tangis Raka pun mulai berhenti. Ia tak lagi menunjuk ke sudut ruangan namun tetap tak mau turun dari gendongan sang Ibu. Sebelum pergi, sang ustadz meminta orangtua Raka untuk membawa Raka berziarah ke makam sang nenek.

Keesokan harinya, Raka pergi berziarah bersama sang Ibu. Di sana, ketika sang Ibu sedang membaca yasin, Raka terlihat berbicata seorang diri. Karena suara Raka seperti bergumam dan tidak terdengar jelas, sang Ibu membiarkannya dan menyelesaikan kajiannya. Setelah selesai, sang Ibu kemudian mengajari Raka untuk pamit pulang pada neneknya.

Baca juga : Nyaris Jatuh dari Balkon Karena Tidur Berjalan, Pria ini Terkejut Lihat Rekaman cctv di rumahnya. Cerita horor tentang seorang pemuda yang akhirnya menemukan penyebab gangguan tidur yang dialaminya.

Di perjalanan pulang, Raka tiba-tiba menanyakan sesuatu pada Ibunya. Ia menanyakan apa yang ditanyakan oleh sang Ibu saat berada di makan sang nenek. Sang Ibu terlihat terkejut mendengar pertanyaan Raka karena Ia hanya mengucapkan pertanyaan itu dalam hati. Ia kemudian berbohong dan mengatakan pada Raka bahwa Ia tidak menanyakan apapun.

Meski Raka terlihat percaya dan tidak mempermasalahkan jawaban itu, ucapan Raka berikutnya sontak membuat mata sang Ibu berkaca-kaca. Bocah itu mengatakan bahwa sang nenek tidak lagi marah pada sang Ibu karena menikah tanpa persetujuannya. Raka juga mengatakan bahwa sang nenek menyesal tidak menghadiri pernikahan sang Ibu saat itu.