Tafsimix - cerpen fiksi horor. Setahun setelah kepergian sang Ibu, Rani tampaknya masih belum bisa bangkit dari kesedihan. Ia masih sering murung dan cenderung lebih suka menyendiri. Beberapa guru sempat membahas perubahan sikap Rani yang drastis sejak kepergian Ibunya. Mereka juga meminta teman-teman Rani untuk membantu menyemangati Rani.
Tak hanya menjadi pendiam dan tertutup, Rani juga mengalami penurunan dalam hal prestasi. Ia yang sebelumnya selalu masuk di peringkat tiga besar, kini bahkan tidak masuk di sepuluh besar. Wali kelas sempat memanggil Ayah Rani untuk membicarakan perubahan anaknya namun sama seperti para guru, Ayah Rani juga mengaku tidak tahu harus berbuat apa.
Sang ayah menjelaskan bahwa Rani memang menjadi pendiam setelah kepergian sang Ibu. Di rumah, Rani menjadi lebih tertutup bahkan kepada kakak dan adiknya sendiri. Banyak yang sudah menasehati Rani dan menyemangatinya untuk tidak larut dalam kesedihan, tapi kepergian sang Ibu sepertinya benar-benar membuat gadis itu terpukul.
Dari ketiga bersaudara, Rani memang anak yang paling dekat dengan sang Ibu. Bahkan, meskipun sudah duduk di bangku SMA, Rani masih sering meminta tidur bersama Ibunya. Dulu Ayah Rani juga sempat menasehati istrinya agar tidak terlalu berlebihan menyanyangi Rani karena khawatir Ia tidak bisa hidup tanpa Ibu. Dan kekhawatiran itu sepertinya terjadi.
Suatu hari, salah seorang murid melaporkan kejadian aneh yang ia saksikan di kelas. Menurut laporannya, Ia melihat Rani berbicara seorang diri di kursinya. Saat Ia menegur Rani, Rani hanya tersenyum sembari menatap ke arahnya dengan tatapan yang aneh. Karena takut, murid itu segera keluar meninggalkan Rani di dalam kelas. Namun sebelum benar-benar keluar, Ia kembali mendengar Rani bercerita sendirian.
Baca juga : Tidur Berjalan dan Nyaris Jatuh dari Balkon, Pria ini Syok saat Melihat Rekaman Cctv. Cerpen horor tentang seorang pemuda yang alami gangguan tidur dan hampir tewas karena tidur berjalan.
Terkait laporan tersebut, wali kelas kemudian memanggil beberapa murid yang akrab dengan Rani dan meminta mereka untuk selalu mengawasi Rani. Sejak saat itu, mereka tidak membiarkan Rani duduk seorang diri dan sebisa mungkin melibatkan Rani dalam perbincangan mereka sekalipun Rani hanya diam.
Hari demi hari, Rani akhirnya berangsur-angsur pulih. Ia mulai kembali terlihat ceria dan sudah mulai mau mengobrol dengan teman-temannya. Para guru pun berfikir bahwa Rani sudah bangkit dari kesedihan dan kembali melanjutkan hidup. Mereka senantiasa tetap memberikan semangat kepada Rani setiap bertemu dengan gadis itu.
Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama. Suatu hari, beberapa murid kembali melaporkan kepada wali kelas, bahwa mereka melihat Rani berbicara seorang diri. Saat mereka menghampiri Rani, gadis itu memarahi mereka karena merasa terganggu. Rani bahkan mengusir mereka dan menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian.
Kali ini wali kelas memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada Rani. Ia bertanya mengapa Rani masih suka menyendiri. Rani kemudian menjelaskan bahwa Ia tidak sendirian. Ia suka menyendiri karena Ia melihat sang Ibu bersamanya. Mendengar jawaban tersebut, tentu membuat sang wali kelas terkejut, karena yang mereka tahu, Ibu Rani sudah lama meninggal dunia.
Baca juga : Larang sang Ayah Pergi Tugas, Gadis Kecil ini Punya Firasat tentang Ayahnya. Cerpen horor tentang janji terakhir seorang Ayah kepada putri kecilnya sebelum meninggal dalam kecelakaan kapal.
Sepulang sekolah, Rani terlihat berjalan di antara teman-temannya namun tidak menghiraukan mereka sama sekali. Gadis itu tiba-tiba tersenyum sembari melihat ke seberang jalan seolah-olah ada seseorang yang menunggunya di sana. Ia juga sempat melambaikan tangannya beberapa kali. Rani menyeberang jalan raya tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu dan sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi tak mampu menahan remnya.
Gadis itu terpental hingga beberapa meter dari posisinya dan terjatuh tepat di atas aspal. Sontak seluruh murid yang ada di sana berteriak histeris. Jalan raya itu pun segera ramai dikerumuni oleh warga sekitar. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Rani akhirnya tidak tertolong. Kepergian Rani pun membuat satu sekolahan heboh sebab Ia sempat berbicara mengenai sang Ibu sebelum kecelakaan itu.
Tak hanya menjadi pendiam dan tertutup, Rani juga mengalami penurunan dalam hal prestasi. Ia yang sebelumnya selalu masuk di peringkat tiga besar, kini bahkan tidak masuk di sepuluh besar. Wali kelas sempat memanggil Ayah Rani untuk membicarakan perubahan anaknya namun sama seperti para guru, Ayah Rani juga mengaku tidak tahu harus berbuat apa.
Sang ayah menjelaskan bahwa Rani memang menjadi pendiam setelah kepergian sang Ibu. Di rumah, Rani menjadi lebih tertutup bahkan kepada kakak dan adiknya sendiri. Banyak yang sudah menasehati Rani dan menyemangatinya untuk tidak larut dalam kesedihan, tapi kepergian sang Ibu sepertinya benar-benar membuat gadis itu terpukul.
Dari ketiga bersaudara, Rani memang anak yang paling dekat dengan sang Ibu. Bahkan, meskipun sudah duduk di bangku SMA, Rani masih sering meminta tidur bersama Ibunya. Dulu Ayah Rani juga sempat menasehati istrinya agar tidak terlalu berlebihan menyanyangi Rani karena khawatir Ia tidak bisa hidup tanpa Ibu. Dan kekhawatiran itu sepertinya terjadi.
Suatu hari, salah seorang murid melaporkan kejadian aneh yang ia saksikan di kelas. Menurut laporannya, Ia melihat Rani berbicara seorang diri di kursinya. Saat Ia menegur Rani, Rani hanya tersenyum sembari menatap ke arahnya dengan tatapan yang aneh. Karena takut, murid itu segera keluar meninggalkan Rani di dalam kelas. Namun sebelum benar-benar keluar, Ia kembali mendengar Rani bercerita sendirian.
Baca juga : Tidur Berjalan dan Nyaris Jatuh dari Balkon, Pria ini Syok saat Melihat Rekaman Cctv. Cerpen horor tentang seorang pemuda yang alami gangguan tidur dan hampir tewas karena tidur berjalan.
Terkait laporan tersebut, wali kelas kemudian memanggil beberapa murid yang akrab dengan Rani dan meminta mereka untuk selalu mengawasi Rani. Sejak saat itu, mereka tidak membiarkan Rani duduk seorang diri dan sebisa mungkin melibatkan Rani dalam perbincangan mereka sekalipun Rani hanya diam.
Hari demi hari, Rani akhirnya berangsur-angsur pulih. Ia mulai kembali terlihat ceria dan sudah mulai mau mengobrol dengan teman-temannya. Para guru pun berfikir bahwa Rani sudah bangkit dari kesedihan dan kembali melanjutkan hidup. Mereka senantiasa tetap memberikan semangat kepada Rani setiap bertemu dengan gadis itu.
Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama. Suatu hari, beberapa murid kembali melaporkan kepada wali kelas, bahwa mereka melihat Rani berbicara seorang diri. Saat mereka menghampiri Rani, gadis itu memarahi mereka karena merasa terganggu. Rani bahkan mengusir mereka dan menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian.
Kali ini wali kelas memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada Rani. Ia bertanya mengapa Rani masih suka menyendiri. Rani kemudian menjelaskan bahwa Ia tidak sendirian. Ia suka menyendiri karena Ia melihat sang Ibu bersamanya. Mendengar jawaban tersebut, tentu membuat sang wali kelas terkejut, karena yang mereka tahu, Ibu Rani sudah lama meninggal dunia.
Baca juga : Larang sang Ayah Pergi Tugas, Gadis Kecil ini Punya Firasat tentang Ayahnya. Cerpen horor tentang janji terakhir seorang Ayah kepada putri kecilnya sebelum meninggal dalam kecelakaan kapal.
Sepulang sekolah, Rani terlihat berjalan di antara teman-temannya namun tidak menghiraukan mereka sama sekali. Gadis itu tiba-tiba tersenyum sembari melihat ke seberang jalan seolah-olah ada seseorang yang menunggunya di sana. Ia juga sempat melambaikan tangannya beberapa kali. Rani menyeberang jalan raya tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu dan sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi tak mampu menahan remnya.
Gadis itu terpental hingga beberapa meter dari posisinya dan terjatuh tepat di atas aspal. Sontak seluruh murid yang ada di sana berteriak histeris. Jalan raya itu pun segera ramai dikerumuni oleh warga sekitar. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Rani akhirnya tidak tertolong. Kepergian Rani pun membuat satu sekolahan heboh sebab Ia sempat berbicara mengenai sang Ibu sebelum kecelakaan itu.