Tafsimix - cerpen fiksi horor. Beberapa bulan yang lalu, aku berpisah dengan salah satu sepupuku, Clara. Sebelumnya kami tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan yang terletak di ujung gang. Tapi karena aku pindah kerja dan lokasi kerjaku yang baru cukup jauh dari rumah, aku pun memutuskan untuk pindah kos. Awalnya Clara membujukku agar tetap tinggal di sana tapi mau tidak mau aku harus tetap pindah.
Sebenarnya sih aku kasihan pada Clara karena sepeninggalanku, dia harus tinggal sendirian dan mengurus semuanya sendiri. Karena jauh, kita tidak mungkin bisa sering-sering bertemu atau ngobrol. Padahal, biasanya dikit-dikit Clara selalu curhat kepadaku. Minggu-minggu pertama kita masih sering ngobrol lewat telepon. Tapi setelah itu, kita jadi jarang sekali ngobrol apalagi ketemu.
Minggu ini kebetulan aku ada cuti tiga hari jadi aku memutuskan untuk mengunjunginya. Bagaimanapun, Clara adalah sepupuku yang paling dekat dan setelah lama tidak bertemu aku merasa rindu juga padanya. Kali ini aku sengaja tidak mengabarinya dengan maksud memberinya kejutan.
Setibanya di rumah Clara, aku segera membuka pintu sebab aku masih memegang kunciku yang dulu. Clara belum pulang dari kampus jadi aku memutuskan untuk bersantai di kamar. Begitu masuk ke kamar aku dikagetkan dengan suasana kamar yang terlihat berantakan. Di sudut ruangan terlihat pakaian kotor yang juga berantakan.
Pemandangan itu tentu membuatku sedikit heran karena sepengetahuanku, Clara adalah orang yang rajin dan pembersih. Dia tidak akan suka ada pakaian kotor di dalam kamar. Apalagi jika ada yang berantakan, Clara pasti akan sangat marah sekali dan akan segera membersihkannya tak peduli apakah saat itu Ia sedang lelah atau tidak.
Karena bingung, aku memutuskan untuk memeriksa kamar mandi. Dan benar saja dugaanku. Kamar mandi juga terlihat berantakan. Lantainya terlihat kering seperti sudah lama tidak ada yang menggunakannya. Hal itu membuatku berfikir bahwa Clara mungkin tidak di rumah beberapa hari ini.
Segera kugapai handphoneku untuk mengiriminya pesan. Dan saat tidak ada balasan, aku memutuskan untuk meneleponnya. Tapi ternyata nomornya sedang tidak aktif dan pesan yang kukirim sebelumnya ternyata juga belum terkirim. Saat aku berjalan ke dapur, aku terkejut karena handphone Clara ternyata ada di atas meja makan. Handphone tersebut dalam keadaan mati.
Baca juga : Tak Bisa Tidur Karena Suara Tangisan, Wanita Ini Syok Mendengar Fakta Sesungguhnya. Kisah horor tentang mahasiswi yang alami kejadian seram saat miliki tetangga baru.
Tak jauh dari handphone kudapati sepiring makanan yang terlihat sudah membusuk. Makanan itu mengeluarkan aroma tak sedap. Dengan segera aku membuang makanan itu dan membersihkan piringnya. Apa yang kutemukan ini membuatku menjadi semakin bingung. Aku jadi bertanya-tanya tentang keberadaan Clara.
Ketika aku ingin menghubungi orangtua Clara, tiba-tiba aku mendengar suara pintu depan dibuka. Aku segera keluar untuk memeriksa dan mendapati Clara sedang duduk di atas kursi dengan kepala tertunduk. Aku menghampirinya dan mencoba mengagetkannya tapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya Clara, tapi malah aku yang terkejut.
Aku terkejut karena saat aku ingin mengagetkannya, Clara tiba-tiba membalikkan wajahnya ke arahku dengan tatapan yang aneh. Wajahnya terlihat pucat dan lingkar hitam matanya terlihat jelas. Aku lantas menanyakan keadaannya karena aku berfikir Clara mungkin sedang sakit. Aku pun mengajaknya ke rumah sakit untuk berobat.
Tapi Clara hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Melihat kondisinya seperti itu membuatku menjadi cemas. Aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada Clara dan Ia sepertinya tidak mau membaginya. Meski begitu, aku tetap mencoba menanyakan mengapa wajahnya terlihat pucat.
Lagi-lagi Clara hanya tersenyum namun kali ini Ia menjawab pertanyaanku dengan suara yang datar seolah tidak ada semangat sama sekali. Clara mengatakan bahwa Ia hanya letih karena sedang banyak tugas dan laporan praktikum yang harus diselesaikan. Jawaban itu setidaknya menjelaskan padaku mengapa kondisi kamar dan dapur Clara berantakan.
Karena hari sudah mulai malam, aku lantas mengajaknya untuk makan malam di luar. Tapi Clara menolaknya dan mengatakan bahwa Ia ingin langsung tidur. Ia bangkit dari tempat duduk dan berjalan ke kamar dengan tatapan yang kosong. Sebelum masuk ke kamar, Clara memintaku untuk menutup jendela dapur dan memeriksa pintu yang mengarah ke balkon bagian belakang.
Karena merasa ada yang aneh, aku diam-diam mengamati Clara dari balik pintu tak lama setelah Ia masuk ke kamar. Tapi setelah beberapa lama mengintip, aku sama sekali tidak melihat Clara berjalan ke tempat tidur. Tidak ada siapapun di atas ranjang. Jika Clara memang ingin segera istirahat bukankah dia seharusnya ada di tempat tidur?
Baca juga : Dikira Pocong Bohongan, Pria ini Nyaris Pingsan saat Sang Pocong Menghilang. Simak kisah horor yang dialami oleh pria yang tak percaya pada mitos atau hal ghaib.
Tak ingin berfikir yang aneh-aneh, aku pun memutuskan untuk menutup jendela dapur. Tapi saat aku tiba di depan jendela, tiba-tiba saja aku mencium aroma yang tak sedap seperti bau bangkai. Aku mencoba memeriksa keranjang sampah tapi sepertinya aroma tersebut tidak berasal dari sana. Segera kututup jendela dengan harapan bau tersebut menghilang.
Tapi bukannya hilang, baunya malah semakin menjadi. Aku kemudian bergegas menghampiri pintu yang merupakan akses menuju balkon. Di sana, aroma busuk itu tercium semakin jelas sehingga membuatku mual. Karena penasaran aku mencoba memeriksa sekitar balkon tersebut dan sepertinya tidak ada apa-apa di sana.
Rasa penasaranku pun semakin menjadi-jadi. Dari atas balkon aku lantas mencoba mengamati pekarangan belakang rumah yang saat itu terlihat sangat gelap. Meski begitu, aku berhasil menangkap penampakan jasad manusia yang kuyakini adalah jasad wanita tergeletak di atas tanah. Sebagian tubuh bagian atasnya berada di atas lantai batu. Aku pun langsung menduga bahwa wanita itu sudah meninggal dan aroma busuk itu berasal dari jasadnya.
Aku yang panik segera berlari ke kamar Clara untuk memberitahunya. Tapi saat aku masuk ke kamar, aku tidak menemukan Clara di manapun. Aku berteriak memanggilnya berkali-kali namun tidak ada jawaban. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar sendirian ke belakang rumah untuk memeriksa jasad yang kulihat tadi.
Dengan bantuan senter aku berjalan ke halaman belakang sambil terus mencoba meyakinkan diri agar tetap kuat menyaksikan apa yang akan kulihat. Tadinya aku hendak memanggil tetangga tapi karena letaknya cukup jauh aku akhirnya memutuskan untuk memeriksanya terlebih dahulu. Setibanya di sana, aku merasa tidak sanggup untuk memeriksa jasad tersebut karena aromanya semakin kuat.
Sekujur tubuhku sontak menjadi lemas ketika aku merasa mengenali pakaian yang dikenakan oleh wanita itu. Wanita yang pasti sudah tidak bernyawa itu mengenakan pakaian yang persis sama seperti pakaian yang dikenakan Clara barusan. Aku pun menjerit histeris saat aku yakin betul bahwa wanita yang tergeletak tak bernyawa itu memang benar-benar sepupuku, Clara.
Sebenarnya sih aku kasihan pada Clara karena sepeninggalanku, dia harus tinggal sendirian dan mengurus semuanya sendiri. Karena jauh, kita tidak mungkin bisa sering-sering bertemu atau ngobrol. Padahal, biasanya dikit-dikit Clara selalu curhat kepadaku. Minggu-minggu pertama kita masih sering ngobrol lewat telepon. Tapi setelah itu, kita jadi jarang sekali ngobrol apalagi ketemu.
Minggu ini kebetulan aku ada cuti tiga hari jadi aku memutuskan untuk mengunjunginya. Bagaimanapun, Clara adalah sepupuku yang paling dekat dan setelah lama tidak bertemu aku merasa rindu juga padanya. Kali ini aku sengaja tidak mengabarinya dengan maksud memberinya kejutan.
Setibanya di rumah Clara, aku segera membuka pintu sebab aku masih memegang kunciku yang dulu. Clara belum pulang dari kampus jadi aku memutuskan untuk bersantai di kamar. Begitu masuk ke kamar aku dikagetkan dengan suasana kamar yang terlihat berantakan. Di sudut ruangan terlihat pakaian kotor yang juga berantakan.
Pemandangan itu tentu membuatku sedikit heran karena sepengetahuanku, Clara adalah orang yang rajin dan pembersih. Dia tidak akan suka ada pakaian kotor di dalam kamar. Apalagi jika ada yang berantakan, Clara pasti akan sangat marah sekali dan akan segera membersihkannya tak peduli apakah saat itu Ia sedang lelah atau tidak.
Karena bingung, aku memutuskan untuk memeriksa kamar mandi. Dan benar saja dugaanku. Kamar mandi juga terlihat berantakan. Lantainya terlihat kering seperti sudah lama tidak ada yang menggunakannya. Hal itu membuatku berfikir bahwa Clara mungkin tidak di rumah beberapa hari ini.
Segera kugapai handphoneku untuk mengiriminya pesan. Dan saat tidak ada balasan, aku memutuskan untuk meneleponnya. Tapi ternyata nomornya sedang tidak aktif dan pesan yang kukirim sebelumnya ternyata juga belum terkirim. Saat aku berjalan ke dapur, aku terkejut karena handphone Clara ternyata ada di atas meja makan. Handphone tersebut dalam keadaan mati.
Baca juga : Tak Bisa Tidur Karena Suara Tangisan, Wanita Ini Syok Mendengar Fakta Sesungguhnya. Kisah horor tentang mahasiswi yang alami kejadian seram saat miliki tetangga baru.
Tak jauh dari handphone kudapati sepiring makanan yang terlihat sudah membusuk. Makanan itu mengeluarkan aroma tak sedap. Dengan segera aku membuang makanan itu dan membersihkan piringnya. Apa yang kutemukan ini membuatku menjadi semakin bingung. Aku jadi bertanya-tanya tentang keberadaan Clara.
Ketika aku ingin menghubungi orangtua Clara, tiba-tiba aku mendengar suara pintu depan dibuka. Aku segera keluar untuk memeriksa dan mendapati Clara sedang duduk di atas kursi dengan kepala tertunduk. Aku menghampirinya dan mencoba mengagetkannya tapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya Clara, tapi malah aku yang terkejut.
Aku terkejut karena saat aku ingin mengagetkannya, Clara tiba-tiba membalikkan wajahnya ke arahku dengan tatapan yang aneh. Wajahnya terlihat pucat dan lingkar hitam matanya terlihat jelas. Aku lantas menanyakan keadaannya karena aku berfikir Clara mungkin sedang sakit. Aku pun mengajaknya ke rumah sakit untuk berobat.
Tapi Clara hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Melihat kondisinya seperti itu membuatku menjadi cemas. Aku merasa ada sesuatu yang terjadi pada Clara dan Ia sepertinya tidak mau membaginya. Meski begitu, aku tetap mencoba menanyakan mengapa wajahnya terlihat pucat.
Lagi-lagi Clara hanya tersenyum namun kali ini Ia menjawab pertanyaanku dengan suara yang datar seolah tidak ada semangat sama sekali. Clara mengatakan bahwa Ia hanya letih karena sedang banyak tugas dan laporan praktikum yang harus diselesaikan. Jawaban itu setidaknya menjelaskan padaku mengapa kondisi kamar dan dapur Clara berantakan.
Karena hari sudah mulai malam, aku lantas mengajaknya untuk makan malam di luar. Tapi Clara menolaknya dan mengatakan bahwa Ia ingin langsung tidur. Ia bangkit dari tempat duduk dan berjalan ke kamar dengan tatapan yang kosong. Sebelum masuk ke kamar, Clara memintaku untuk menutup jendela dapur dan memeriksa pintu yang mengarah ke balkon bagian belakang.
Karena merasa ada yang aneh, aku diam-diam mengamati Clara dari balik pintu tak lama setelah Ia masuk ke kamar. Tapi setelah beberapa lama mengintip, aku sama sekali tidak melihat Clara berjalan ke tempat tidur. Tidak ada siapapun di atas ranjang. Jika Clara memang ingin segera istirahat bukankah dia seharusnya ada di tempat tidur?
Baca juga : Dikira Pocong Bohongan, Pria ini Nyaris Pingsan saat Sang Pocong Menghilang. Simak kisah horor yang dialami oleh pria yang tak percaya pada mitos atau hal ghaib.
Tak ingin berfikir yang aneh-aneh, aku pun memutuskan untuk menutup jendela dapur. Tapi saat aku tiba di depan jendela, tiba-tiba saja aku mencium aroma yang tak sedap seperti bau bangkai. Aku mencoba memeriksa keranjang sampah tapi sepertinya aroma tersebut tidak berasal dari sana. Segera kututup jendela dengan harapan bau tersebut menghilang.
Tapi bukannya hilang, baunya malah semakin menjadi. Aku kemudian bergegas menghampiri pintu yang merupakan akses menuju balkon. Di sana, aroma busuk itu tercium semakin jelas sehingga membuatku mual. Karena penasaran aku mencoba memeriksa sekitar balkon tersebut dan sepertinya tidak ada apa-apa di sana.
Rasa penasaranku pun semakin menjadi-jadi. Dari atas balkon aku lantas mencoba mengamati pekarangan belakang rumah yang saat itu terlihat sangat gelap. Meski begitu, aku berhasil menangkap penampakan jasad manusia yang kuyakini adalah jasad wanita tergeletak di atas tanah. Sebagian tubuh bagian atasnya berada di atas lantai batu. Aku pun langsung menduga bahwa wanita itu sudah meninggal dan aroma busuk itu berasal dari jasadnya.
Aku yang panik segera berlari ke kamar Clara untuk memberitahunya. Tapi saat aku masuk ke kamar, aku tidak menemukan Clara di manapun. Aku berteriak memanggilnya berkali-kali namun tidak ada jawaban. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar sendirian ke belakang rumah untuk memeriksa jasad yang kulihat tadi.
Dengan bantuan senter aku berjalan ke halaman belakang sambil terus mencoba meyakinkan diri agar tetap kuat menyaksikan apa yang akan kulihat. Tadinya aku hendak memanggil tetangga tapi karena letaknya cukup jauh aku akhirnya memutuskan untuk memeriksanya terlebih dahulu. Setibanya di sana, aku merasa tidak sanggup untuk memeriksa jasad tersebut karena aromanya semakin kuat.
Sekujur tubuhku sontak menjadi lemas ketika aku merasa mengenali pakaian yang dikenakan oleh wanita itu. Wanita yang pasti sudah tidak bernyawa itu mengenakan pakaian yang persis sama seperti pakaian yang dikenakan Clara barusan. Aku pun menjerit histeris saat aku yakin betul bahwa wanita yang tergeletak tak bernyawa itu memang benar-benar sepupuku, Clara.