Tafsimix - cerpen fiksi horor. Sepulang dari kampus aku memutuskan untuk pergi menonton di bioskop bersama beberapa teman kuliahku. Kebetulan hari itu sedang ada penayangan film horor yang sudah lama kami tunggu-tunggu. Seperti biasa, kami memilih tempat duduk agak di belakang karena kami rasa posisi tersebut sangat pas buat nonton. Aku kebagian kursi paling pinggir tak jauh dari dinding.
Baru sepuluh menit film di putar, aku sudah kebelet pipis. Mungkin karena terlalu banyak minum jus saat makan siang sebelumnya. Karena sudah tidak tahan lagi, mau tak mau aku harus keluar dan melewatkan beberapa tayangan film tersebut. Dengan cekatan aku bangkit dari kursiku dan segera berjalan ke toilet.
Di perjalanan menuju toilet, aku sempat terbayang sosok hantu yang muncul dalam film yang membuatku merinding. Di saat yang bersamaan, ada seorang wanita yang juga berjalan ke toilet. Aku sempat tersenyum ke arah wanita itu tapi Ia sama sekali tidak menggubrisku. Aku pun segera berlalu dan memasuki toilet paling ujung.
Begitu selesai, aku tidak langsung meninggalkan toilet. Aku terlebih dulu menghampiri wastafel untuk mencuci tangan sekaligus untuk memastikan penampilanku. Tak berapa lama kulihat seorang wanita keluar dari toilet. Kali ini aku tidak berniat tersenyum apalagi menyapanya. Tentu saja aku tidak mau jadi korban dicuekin untuk kali kedua.
Ketika wanita itu melintas di belakangku, aku yang tadinya sok cuek sambil pura-pura merapikan kemejaku menjadi panik dan ketakutan. Bukan karena wanita itu menyerangku, tapi karena aku menangkap sosok yang berbeda di cermin. Alih-alih melihat bayangan wanita cantik, aku justru melihat sosok wanita dengan rambut panjang berantakan dan wajah yang pucat.
Saat itu aku sama sekali tidak berani untuk melirik ke belakang. Satu-satunya yang kulakukan hanyalah memejamkan mata sambil berharap bahwa aku hanya berhalusinasi. Tapi saat aku membuka mata, wanita itu sudah tidak ada. Aku segera bergegas keluar dari ruangan itu dan ternyata wanita itu juga sudah tidak terlihat. Tanpa berfikir panjang lagi, kupercepat langkah kakiku dan segera kembali ke gedung bioskop.
Tak terasa, film yang kami tonton pun selesai. Salah seorang teman sempat bertanya mengapa aku lama sekali di toilet. Karena takut, aku memilih tidak menceritakan apa yang terjadi. Sebaliknya, aku beralasan bahwa saat itu aku juga buang air besar jadi agak lama.
Baca juga : Tidak Percaya Pada Hal Gaib dan Mitos, Pemuda ini Akhirnya Alami hal Mengerikan. Cerita horor tentang penampakan pocong yang menghebohkan warga.
Baca juga : Tidak Percaya Pada Hal Gaib dan Mitos, Pemuda ini Akhirnya Alami hal Mengerikan. Cerita horor tentang penampakan pocong yang menghebohkan warga.
Sore itu kami langsung pulang ke rumah masing-masing. Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, aku akhirnya tiba di rumah. Aku tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama adik sepupu tapi hari itu aku hanya sendirian di rumah karena adik sepupuku sedang pulang kampung.
Tepat di sebelah rumahku ada sebuah rumah kontrakan yang baru beberapa hari ini ditempati. Sebelumnya rumah itu sempat kosong selama berbulan-bulan. Karena baru saja pindah, aku belum sempat berkenalan dengan orang baru yang menempati rumah itu. Aku bahkan belum pernah bertemu secara langsung dengannya. Tapi aku tahu penghuninya adalah seorang mahasiswi.
Sekitar jam 8 malam, aku keluar untuk membeli pulsa. Kulihat lampu rumah sebelah belum menyala. Kemungkinan orangnya belum pulang. Sepulang membeli pulsa, lampu rumah itu sudah menyala terang dan salah satu jendela depannya terlihat terbuka. Tadinya aku berniat bertamu untuk berkenalan tapi saat lampu tengah dimatikan, aku berfikir penghuninya mungkin akan segera tidur jadi aku mengurungkan niat tersebut.
Saat itu aku sedang membaca novel saat tiba-tiba kudengar suara tangisan. Suara tersebut adalah suara tangisan wanita dan setelah kuamati berkali-kali, suara itu sepertinya berasal dari rumah sebelah. Makin lama tangisannya semakin jelas dam terdengar begitu lirih.
Awalnya aku berusaha mengabaikan tangisan itu, tapi lama kelamaan tangisan itu membuatku merasa aneh dan penasaran. Aku penasaran apa yang membuat wanita itu menangis terseduh-seduh seperti itu. Dan lagipula, siapa yang menangis di tengah malam seperti itu seolah tidak menghiraukan tetangganya yang mungkin akan terganggu.
Sambil terus mengamati tangisan tersebut, aku memandangi jam dinding yang menunjukkan pukul 1 dini hari. Kututup novel yang kubaca dan kucoba untuk memejamkan mata. Tapi suara tangisan yang terdengar semakin lirih itu membuatku susah untuk tidur.
Dalam kecemasan itu, aku kembali teringat kejadian yang kualami di toilet bioskop. Ingatan itu sontak membuatku semakin takut. Meski aku tahu bahwa tangisan itu berasal dari rumah sebelah, entah mengapa aku merasa bahwa tangisan itu bukanlah dari penghuni rumah itu. Dan kalaupun itu adalah tangisannya pasti ada sesuatu yang tidak beres terjadi di sana.
Dari balik selimutku, aku terus hanyut dalam fikiranku sendiri yang semakin liar. Untuk sesaat aku berfikir untuk memeriksa ke sana tapi kemudian sosok menakutkan yang sore itu kulihat kembali berkelabat di benakku. Pada akhirnya aku hanya terdiam sambil terus berusaha memejamkan mata di tengah ketakutanku.
Esok paginya, aku dikejutkan dengan kehadiran beberapa orang yang tampak mengangkati barang dari rumah sebelah ke atas mobil yang diparkir di depan rumah. Karena penasaran aku lantas bertanya pada salah satu pemuda yang saat itu menatap ke arahku.
Baca juga : Cerita Horor tentang Mitos Lagu Lingsir Wengi, Lagu mistis Pemanggil Makhluk Gaib. Benarkah lagu lingsir wengi adalah lagu pemanggil kuntilanak?
Baca juga : Cerita Horor tentang Mitos Lagu Lingsir Wengi, Lagu mistis Pemanggil Makhluk Gaib. Benarkah lagu lingsir wengi adalah lagu pemanggil kuntilanak?
Jawaban pemuda itu pun semakin membuatku terkejut. Bagaimana tidak, ternyata wanita yang menyewa rumah sebelah sudah meninggal dunia dua hari yang lalu karena kecelakaan saat pulang kampung. Saat aku menceritakan tentang tangisan yang kudengar, pria itu juga mengatakan bahwa tidak ada orang yang tidur di rumah itu.
Sontak saja hal itu membuatku merinding. Seolah tidak cukup dengan kabar mengejutkan itu, aku lagi-lagi dibuat terkejut setengah mati saat pemuda itu menunjukkan foto wanita yang menyewa rumah sebelah. Aku tak mampu berkata-kata sebab wanita itu adalah wanita yang kutemui di toilet bioskop.