Berkunjung ke Gedung Tua Peninggalan Belanda, Gadis Ini Jatuh Pingsan Menyaksikan Sejarah Kelam Tempat Itu

Diposkan oleh on 2018/04/24 - 11:28:00 PM

Tafsimix - cerpen fiksi horor. Di penghujung semester, Tika dan teman-teman sekelasnya memutuskan untuk berlibur bersama ke salah satu kota tua di pulau Sumatera. Didampingi dua orang guru, mereka berangkat menggunakan sebuah bus pariwisata tepat sehari setelah menerima rapor. Setelah menempuh perjalanan sekitar 8 jam, mereka pun tiba di sebuah mess milik pemerintah. Di sanalah mereka akan menginap.

Karena tiba di kota itu malam hari, setelah makan malam para murid diminta segera istirahat di kamar mereka masing-masing. Dalam satu kamar diisi oleh empat orang. Karena berkebutuhan khusus, Tika diharuskan sekamar dengan guru yang menemani mereka berlibur. Akibatnya, Tika merasa tidak leluasa dan harus segera tidur karena sang guru terus mengawasinya.

Tak lama setelah memejamkan mata, Tika tersentak karena merasa ada seseorang menarik selimutnya. Saat melihat ke sekitar, Ia mendapati semua orang di kamar itu sudah tertidur lelap. Tak mau ambil pusing, Tika kembali menarik selimutnya ke atas menutupi seluruh tubuhnya hingga ke dada.

Dengan susah payah, Tika pun kembali mencoba memejamkan mata. Namun lagi-lagi Ia dikejutkan oleh seseorang yang menarik selimutnya. Tika pun lantas bergumam dan mengumpat dalam hati. Saat Tika membuka mata, Ia berhasil menangkap basah pelakunya. Tapi hal itu sontak membuat Tika menjerit sehingga mengejutkan semua penghuni mess.

Sambil menangis, Tika pun mencoba menjelaskan apa yang Ia alami. Saat penjaga mes tiba di sana Ia mengatakan bahwa Tika hanya berhalusinasi. Namun saat semua murid sudah kembali ke kamar mereka masing-masing, penjaga tersebut memberitahu fakta sebenarnya kepada sang guru. Karena khawatir, sang guru meminta penjaga mess untuk berjaga di dekat kamar mereka.

Baca juga : Berziarah ke Makam Nenek, Bocah ini Sampaikan Pesan sang Nenek pada Ibunya. Cerita horor tentang pertemuan seorang bocah dengan sang nenek yang baru saja meninggal.

Keesokan harinya, kegiatan mereka berjalan dengan lancar. Dimulai dengan kunjungan ke sebuah museum, mereka selanjutnya berkunjung ke sebuah bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda. Di sana, mereka mengabadikan kebersamaan lewat sejumlah foto. Semua murid berdecak kagum melihat panaroma yang disuguhkan di tempat tersebut.

Suasana suka cita tersebut akhirnya terganggu karena lagi-lagi Tika menjerit secara tiba-tiba. Saat guru dan pemandu menghampirinya, Tika mengatakan bahwa Ia melihat sosok yang sebelumnya Ia lihat di kamar. Karena begitu yakin dengan penglihatannya, Tika pun membantah sang guru yang mengatakan Ia hanya berhalusinasi. Tika kemudian mencoba menjelaskan ciri-ciri orang yang Ia lihat.

Mendengar ciri-ciri tersebut, pemandu yang menemani mereka terlihat gelisah. Karena kejadian itu, kegiatan di tempat tersebut terpaksa disudahi. Mereka akhirnya kembali lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Meski ada beberapa murid yang protes, namun mereka tidak dapat menolak saat sang guru meminta mereka untuk kembali ke penginapan.

Ketika hari sudah mulai gelap, beberapa murid laki-laki terlihat bermain di halaman depan penginapan. Sebagian duduk di bawah pohon menikmati matahari tenggelam. Tika yang saat itu luput dari perhatian sang guru berjalan seorang diri menuju ke sebuah bangunan tua yang terletak di satu areal dengan penginapan mereka. Entah apa yang membawanya ke sana, namun suara jeritan Tika kembali terdengar sehingga membuat semua orang panik.

Tika ditemukan pingsan di atas anak tangga di dalam sebuah gedung tua yang sudah lama tidak dibuka. Hal itu membuat penjaga mess heran bagaimana Tika bisa masuk ke gedung tersebut karena selama ini gedung itu dalam kondisi terkunci.

Saat sadarkan diri, Tika terlihat tenang namun tingkahnya menjadi aneh. Gadis itu tiba-tiba bercerita kepada semua orang tentang kekejaman yang dialami oleh seorang gadis yang tewas tertembak di bagian kepalanya. Penjaga mes membenarkan kisah yang diceritakan oleh Tika namun pria itu terlihat berbisik kepada salah satu temannya.

Cerpen horor hantu noni belanda

Pria yang dibisiki kemudian terlihat berlari meninggalkan tempat itu. Hal itu membuat para murid bertanya-tanya. Tak berapa lama kemudian, pria itu kembali bersama seorang wanita tua yang berjalan mengenakan tongkat. Di waktu yang bersamaan, para murid menjauh ketakutan karena Tika tiba-tiba tertawa dengan suara yang tidak mereka kenali.

Untuk sesaat para murid berhasil menangkap sosok lain yang merasuki tubuh Tika. Sosok itu adalah seorang gadis yang alami luka tembak di bagian dahinya. Saat wanita tua itu mendekatinya, Tika berteriak sembari mengucapkan kalimat dalam bahasa yang tidak mereka pahami. Wanita tua itu tampak memahami apa yang disampaikan Tika dan mengucapkan sesuatu sebagai balasan.

Baca juga : Terlalu Dekat dengan sang Ibu, Gadis ini Susul Sang Ibu dengan Cara yang Tragis. Kisah horor tentang murid sma yang alami kejadian naas setahun setelah kematian Ibunya.

Dalam momen tersebut, semua murid terlihat panik karena wajah Tika tampak berubah dan gadis malang itu merintih kesakitan. Ketika wanita tua itu memegang kepalanya, suara erangan yang berasal dari tubuh Tika semakin terdengar kuat. Suara itu melengking tinggi sampai akhirnya menghilang bersama hilangnya kesadaran Tika. Karena kejadian tersebut, para murid terpaksa dipindahkan ke rumah warga sekitar.