Tafsimix - cerpen fiksi horor. Bulan ini adalah masa-masa yang indah bagi Dani dan Ria, pasangan suami istri yang baru saja menikah minggu lalu. Alih-alih berbulan madu ke luar negeri, pasangan yang sama-sama hobi traveling ini lebih memilih berlibur ke tempat terpencil yang terisolasi. Sebuah desa bernama Dadimulih pun menjadi pilihan mereka.
Desa tersebut terletak di balik salah satu kaki gunung yang berada sekitar dua hari perjalanan dari rumah mereka. Sebelum tiba ke desa tersebut, mereka terlebih dahulu menitipkan mobil mereka di salah satu tempat penitipan di kota kecil yang merupakan akses satu-satunya menuju desa tersebut.
Dari kota, Dani dan Ria menumpang sampan nelayan untuk menyeberangi sungai. Di seberang sungai, mereka sudah ditunggu oleh seorang bocah laki-laki bernama Pite yang akan memandu mereka ke desa Dadimulih. Tidak ada akses jalan untuk kendaraan menuju desa tersebut sehingga perjalanan ke sana harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Perjalanan bisa menghabiskan waktu hingga 4 jam karena jalan yang dilalui cukup terjal dan sulit. Saat itu, sebagian besar jalan setapak juga sangat licin sebab baru saja diguyur hujan. Oleh karena itu butuh ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Tapi di sanalah letak kesenangan yang dirasakan pasangan tersebut.
Sudah terbiasa mendaki gunung dan berjalan kaki cukup jauh, Dani dan Ria sama sekali tidak mengeluh dengan kondisi jalan yang sulit. Sebaliknya mereka bahkan sangat bahagia dan kerap mengabadikan momen-momen lucu mereka melalui foto atau video.
Baca juga : Berenang di Pantai saat Sedang Menstruasi, gadis ini alami kejadian horor yang membuat trauma. Faktanya dijamin bikin cewek-cewek bakal pikir berkali-kali buat ngelakuin hal yang sama.
Mereka tiba di desa sekitar jam 3 sore. Pite membawa mereka ke salah satu rumah warga untuk makan dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Mereka berencana mengunjungi spot-spot indah di desa tersebut sambil menikmati masa-masa kebersamaan mereka.
Sekitar jam 5, Dani mengajak Ria untuk melihat-lihat sekitar. Beberapa kali pasangan tersebut tampak berdecak kagum menikmati pemandangan yang ada di hadapan mereka. Ria bahkan bergurau bahwa ia sangat ingin tinggal di desa tersebut selamanya. Gurauan tersebut dibalas Dani dengan senyuman.
Menjelang magrib, Pite datang menghampiri pasangan tersebut dan mengajak mereka untuk kembali ke rumah karena hari sudah mulai gelap. Namun, Dani dan Ria tampaknya masih asik dan enggan untuk beranjak dari keindahan yang mereka nikmati. Mereka bersikeras untuk tetap di sana menikmati pemandangan matahari tenggelam.
Pite lantas membiarkan mereka tetap di sana, di bawah sebuah pohon rimbun yang di bawahnya terdapat sebuah kursi kayu. Di atas kursi kayi tersebutlah mereka duduk. Namun sebelum pergi, Piter mengingatkan mereka untuk tidak pergi terlalu jauh dan segera kembali jika sudah gelap.
Dani dan Ria hanya mengangguk sembari tersenyum. Tak berapa lama kemudian, Pite pun menghilang dari pandangan mereka. Seiring dengan kepergian Pite, langit pun mulai gelap dan suara jangkrik mulai terdengar keras. Awalnya tak ada yang aneh di sana. Meski gelap, tempat itu masih terasa nyaman dan bersahabat.
Namun ketika hari semakin gelap, tiba-tiba terdengar suara raungan serigala dari kejauhan. Pasangan itu mulai panik dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Akan tetapi ketika mereka berjalan meninggalkan tempat tersebut, Ria terkejut setengah mati karena pohon rimbun yang tadinya ada di atas mereka tiba-tiba tumbang. Sontak saja pasangan teresebut berlari agar tidak tertimpah pohon.
Meski terhindar dari pohon yang tumbang, pasangan tersebut sempat jatuh terjungkal. Saat bangkit, keduanya pun heran karena tempat itu menjadi sangat gelap. Begitu gelap sampai-sampai membuat mereka panik. Nyaris tidak ada apa-apa yang dapat mereka lihat.
Dani lantas mengeluarkan handphonenya untuk penerangan. Dengan saling berpegangan, keduanya berjalan hati-hati sambil meraba-raba. Setelah berjalan cukup lama, Ria akhirnya menggerutu karena ia merasa jalanan yang mereka lalui berbeda dengan jalan sebelumnya. Sang suami pun akhirnya merasakan hal yang sama dan menjadi khawatir.
Sempat putus asa karena tidak dapat menghubungi siapapun untuk meminta bantuan, keduanya akhirnya bisa bernafas lega setelah bertemu dengan seorang wanita yang dari suaranya terdengar masih muda.
Wanita itu lantas membawa Dani dan Ria ke sebuah villa tua tak jauh dari tempat mereka bertemu. Saat Ria meminta bantuan agar diantar ke rumah warga tempat mereka menginap, wanita itu menolak dengan lembut. Ia mengatakan bahwa rumah yang dimaksudkan oleh Ria letaknya jauh dan bahaya jika keluar terlalu malam.
Baca juga : Dikira Bernyanyi untuk Sang Putri, Pria ini Akhirnya Sadar Nyanyikan Nina Bobo untuk hantu. Kisah horor tentang hantu gadis kecil yang suka mengambil posisi orang lain.
Dengan alasan tersebut, Dani dan Ria akhirnya setuju untuk bermalam di villa tersebut atas saran dari wanita itu. Akan tetapi, suasana villa yang seram dan remang membuat pasangan itu tidak nyaman. Saat jamuan makan malam dihidangkan, Ria berteriak histeris karena mendapati banyak belatung di piringnya.
Dani terkejut melihat Ria begitu histeris, sedangkan wanita yang menolong mereka terlihat tersenyum dengan tatapan aneh. Seolah sadar ada yang tidak beres, Ria segera bangkit dari tempat duduknya dan mengajak Dani untuk pergi. Tapi bukannya menenangkan Ria, Dani malah marah dan meminta Ria untuk bersikap sopan. Saat itu, mereka tidak lagi melihat wanita aneh itu di kursinya.
Ketika Ria mendapati wanita itu berdiri di sampingnya secara tiba-tiba dengan tatapan yang tajam, Ria berusaha menarik tangan Dani namun ia tidak bergeming. Seolah tidak dapat befikir panjang, Ria memutuskan berlari sendiri sembari berteriak ketakutan. Sementara Dani tetap diam di kursinya dengan ekspresi yang datar.
Ria terus berlari seolah tidak peduli dengan sekelilingnya yang gelap gulita. Di suatu tempat yang sama sekali tak ia kenali, Ria terhenti dan mulai menangis karena tidak tahu harus berbuat apa. Tak lama kemudian terdengar suara Pite yang berteriak memanggil Ria dan Dani. Ria lantas menghampiri Pite dan dengan panik mencoba menjelaskan kejadian yang ia alami.
Bersama beberapa warga, Ria dan Pite kemudian mencoba mencari Dani. Mengetahui bahwa tidak pernah ada villa di desa tersebut membuat Ria semakin cemas akan keberadaan suaminya. Setelah mencari sekitar tiga jam, dengan bantuan orangtua di sana, akhirnya Dani ditemukan dalam kondisi tertidur di atas sebuah kuburan yang terletak tak jauh dari lokasi terakhir mereka menikmati matahari tenggelam.
Desa tersebut terletak di balik salah satu kaki gunung yang berada sekitar dua hari perjalanan dari rumah mereka. Sebelum tiba ke desa tersebut, mereka terlebih dahulu menitipkan mobil mereka di salah satu tempat penitipan di kota kecil yang merupakan akses satu-satunya menuju desa tersebut.
Dari kota, Dani dan Ria menumpang sampan nelayan untuk menyeberangi sungai. Di seberang sungai, mereka sudah ditunggu oleh seorang bocah laki-laki bernama Pite yang akan memandu mereka ke desa Dadimulih. Tidak ada akses jalan untuk kendaraan menuju desa tersebut sehingga perjalanan ke sana harus ditempuh dengan berjalan kaki.
Perjalanan bisa menghabiskan waktu hingga 4 jam karena jalan yang dilalui cukup terjal dan sulit. Saat itu, sebagian besar jalan setapak juga sangat licin sebab baru saja diguyur hujan. Oleh karena itu butuh ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Tapi di sanalah letak kesenangan yang dirasakan pasangan tersebut.
Sudah terbiasa mendaki gunung dan berjalan kaki cukup jauh, Dani dan Ria sama sekali tidak mengeluh dengan kondisi jalan yang sulit. Sebaliknya mereka bahkan sangat bahagia dan kerap mengabadikan momen-momen lucu mereka melalui foto atau video.
Baca juga : Berenang di Pantai saat Sedang Menstruasi, gadis ini alami kejadian horor yang membuat trauma. Faktanya dijamin bikin cewek-cewek bakal pikir berkali-kali buat ngelakuin hal yang sama.
Mereka tiba di desa sekitar jam 3 sore. Pite membawa mereka ke salah satu rumah warga untuk makan dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Mereka berencana mengunjungi spot-spot indah di desa tersebut sambil menikmati masa-masa kebersamaan mereka.
Sekitar jam 5, Dani mengajak Ria untuk melihat-lihat sekitar. Beberapa kali pasangan tersebut tampak berdecak kagum menikmati pemandangan yang ada di hadapan mereka. Ria bahkan bergurau bahwa ia sangat ingin tinggal di desa tersebut selamanya. Gurauan tersebut dibalas Dani dengan senyuman.
Menjelang magrib, Pite datang menghampiri pasangan tersebut dan mengajak mereka untuk kembali ke rumah karena hari sudah mulai gelap. Namun, Dani dan Ria tampaknya masih asik dan enggan untuk beranjak dari keindahan yang mereka nikmati. Mereka bersikeras untuk tetap di sana menikmati pemandangan matahari tenggelam.
Pite lantas membiarkan mereka tetap di sana, di bawah sebuah pohon rimbun yang di bawahnya terdapat sebuah kursi kayu. Di atas kursi kayi tersebutlah mereka duduk. Namun sebelum pergi, Piter mengingatkan mereka untuk tidak pergi terlalu jauh dan segera kembali jika sudah gelap.
Dani dan Ria hanya mengangguk sembari tersenyum. Tak berapa lama kemudian, Pite pun menghilang dari pandangan mereka. Seiring dengan kepergian Pite, langit pun mulai gelap dan suara jangkrik mulai terdengar keras. Awalnya tak ada yang aneh di sana. Meski gelap, tempat itu masih terasa nyaman dan bersahabat.
Namun ketika hari semakin gelap, tiba-tiba terdengar suara raungan serigala dari kejauhan. Pasangan itu mulai panik dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Akan tetapi ketika mereka berjalan meninggalkan tempat tersebut, Ria terkejut setengah mati karena pohon rimbun yang tadinya ada di atas mereka tiba-tiba tumbang. Sontak saja pasangan teresebut berlari agar tidak tertimpah pohon.
Meski terhindar dari pohon yang tumbang, pasangan tersebut sempat jatuh terjungkal. Saat bangkit, keduanya pun heran karena tempat itu menjadi sangat gelap. Begitu gelap sampai-sampai membuat mereka panik. Nyaris tidak ada apa-apa yang dapat mereka lihat.
Dani lantas mengeluarkan handphonenya untuk penerangan. Dengan saling berpegangan, keduanya berjalan hati-hati sambil meraba-raba. Setelah berjalan cukup lama, Ria akhirnya menggerutu karena ia merasa jalanan yang mereka lalui berbeda dengan jalan sebelumnya. Sang suami pun akhirnya merasakan hal yang sama dan menjadi khawatir.
Sempat putus asa karena tidak dapat menghubungi siapapun untuk meminta bantuan, keduanya akhirnya bisa bernafas lega setelah bertemu dengan seorang wanita yang dari suaranya terdengar masih muda.
Wanita itu lantas membawa Dani dan Ria ke sebuah villa tua tak jauh dari tempat mereka bertemu. Saat Ria meminta bantuan agar diantar ke rumah warga tempat mereka menginap, wanita itu menolak dengan lembut. Ia mengatakan bahwa rumah yang dimaksudkan oleh Ria letaknya jauh dan bahaya jika keluar terlalu malam.
Baca juga : Dikira Bernyanyi untuk Sang Putri, Pria ini Akhirnya Sadar Nyanyikan Nina Bobo untuk hantu. Kisah horor tentang hantu gadis kecil yang suka mengambil posisi orang lain.
Dengan alasan tersebut, Dani dan Ria akhirnya setuju untuk bermalam di villa tersebut atas saran dari wanita itu. Akan tetapi, suasana villa yang seram dan remang membuat pasangan itu tidak nyaman. Saat jamuan makan malam dihidangkan, Ria berteriak histeris karena mendapati banyak belatung di piringnya.
Dani terkejut melihat Ria begitu histeris, sedangkan wanita yang menolong mereka terlihat tersenyum dengan tatapan aneh. Seolah sadar ada yang tidak beres, Ria segera bangkit dari tempat duduknya dan mengajak Dani untuk pergi. Tapi bukannya menenangkan Ria, Dani malah marah dan meminta Ria untuk bersikap sopan. Saat itu, mereka tidak lagi melihat wanita aneh itu di kursinya.
Ketika Ria mendapati wanita itu berdiri di sampingnya secara tiba-tiba dengan tatapan yang tajam, Ria berusaha menarik tangan Dani namun ia tidak bergeming. Seolah tidak dapat befikir panjang, Ria memutuskan berlari sendiri sembari berteriak ketakutan. Sementara Dani tetap diam di kursinya dengan ekspresi yang datar.
Ria terus berlari seolah tidak peduli dengan sekelilingnya yang gelap gulita. Di suatu tempat yang sama sekali tak ia kenali, Ria terhenti dan mulai menangis karena tidak tahu harus berbuat apa. Tak lama kemudian terdengar suara Pite yang berteriak memanggil Ria dan Dani. Ria lantas menghampiri Pite dan dengan panik mencoba menjelaskan kejadian yang ia alami.
Bersama beberapa warga, Ria dan Pite kemudian mencoba mencari Dani. Mengetahui bahwa tidak pernah ada villa di desa tersebut membuat Ria semakin cemas akan keberadaan suaminya. Setelah mencari sekitar tiga jam, dengan bantuan orangtua di sana, akhirnya Dani ditemukan dalam kondisi tertidur di atas sebuah kuburan yang terletak tak jauh dari lokasi terakhir mereka menikmati matahari tenggelam.