Tafsimix - cerpen fiksi horor. Saat jam istirahat, sekelompok gadis berkumpul di bawah sebuah pohon rimbun tak jauh dari kelas mereka. Mereka terlihat sedang serius mendengarkan sesuatu. Salah satu gadis dari mereka terlihat berbicara dan menjadi pusat perhatian. Sementara yang lain duduk mengitari gadis itu dan sesekali menganggukkan kepala atau menggelengkannya sebagai bentuk reaksi terhadap cerita gadis itu.
Di depan kelas, terlihat Vanya yang tengah mengamati kerumunan itu. Ia bertanya-tanya dalam hatinya apa yang sedang mereka bicarakan. Vanya juga mencoba mengamati gadis-gadis itu satu persatu namun tak seorangpun Ia kenali.
Tiba-tiba saja seseorang datang mengangetkan Vanya. Sama seperti Vanya yang heran, orang itu juga terlihat heran. Hanya saja, Ia heran karena melihat tingkah Vanya yang aneh. Gadis itu lantas bertanya pada Vanya apa yang sedang Ia lihat. Vanya tidak berbicara tapi menjawabnya dengan gerakan tubuh.
Gadis itu pun semakin bingung saat Vanya mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah pohon rimbun. Ia heran kenapa Vanya menatapi pohon itu dengan begitu serius. Tapi saat Ia ingin menanyakannya pada Vanya, gadis itu sudah masuk ke dalam kelas.
Sepulang sekolah seperti biasa para murid kembali ke asrama. Vanya adalah murid pindahan dan baru sekitar dua minggu tinggal di asrama. Di dalam kamar, Vanya menanyakan tentang seragam sekolah pada teman sekamarnya. Ketiga teman Vanya terlihat bingung. Mereka tidak mengerti seragam apa yang dimaksud oleh Vanya.
Vanya lantas menceritakan soal sekelompok gadis yang Ia lihat di depan kelasnya. Menurut Vanya, mereka menggunakan seragam serba putih seperti seragam perawat. Mendengar penjelasan Vanya, salah satu gadis bernama Ria sontak menutup mulut Vanya dengan kedua tangannya. Ia terlihat begitu serius sementara yang lain merasa heran dengan tindakannya tersebut.
Baca juga : Baru Dapat Kabar Duka, Ibu ini Terkejut Lihat Anaknya Gendong Boneka Almarhum. Cerpen horor tentang gadis kecil yang mendapat hadiah boneka dari salah tetangga di depan rumahnya.
Saat mereka bertanya, Ria berkali-kali mengusap tekuknya sebelum akhirnya menceritakan mitos yang pernah Ia dengar. Menurut cerita Ibunya, jauh sebelum sekolah dan asrama dibangun, tempat tersebut adalah sebuah asrama wanita untuk sekolah bidan dan keperawatan.
Suatu hari, ada peristiwa tragis yang terjadi di asrama. Saat itu, salah seorang murid yang terkenal suka menyebarkan fitnah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Matanya dicungkil dan mulutnya dijahit. Setelah diselidiki, pembunuhnya tidak juga diketahui. Tapi sejak saat itu, banyak murid yang sering melihat penampakan hantu dengan mulut terjahit.
Cerita Ria jelas saja membuat Vanya dan yang lain ketakutan. Ria lantas bertanya kepada Vanya apakah Ia punya indera keenam atau sebagainya. Sebab menurutnya, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat makhluk seperti itu. Vanya menggelengkan kepala namun Ia terlihat berfikir.
Sekitar jam 8 malam seperti biasa para murid pergi ke dapur umum untuk makan malam. Tempat itu terletak sekitar 10 menit perjalanan dari gedung asrama. Vanya bersama ketiga teman kamarnya berjalan berdempetan. Mereka masih takut akibat kisah yang diceritakan oleh Ria.
Ketika makan, Vanya yang tadinya duduk di pinggir tiba-tiba pindah ke tengah dan merapat ke dekat Ria. Dengan suara berbisik, Vanya mengatakan bahwa Ia melihat salah satu gadis yang Ia lihat di sekolah. Meski takut, Ria kemudian meminta Vanya untuk menjelaskan posisi gadis tersebut. Sesuai petunjuk Vanya, Riapun mencoba mengarahkan pandangannya ke salah satu meja yang ada di sudut.
Di sana, Ria melihat empat gadis yang sedang makan. Keempat gadis tersebut adalah murid di sekolah itu dan dua di antaranya adalah teman Ria. Vanya lantas kembali berbisik dan menjelaskan pada Ria bahwa di sana ada enam gadis. Empat orang sedang makan, dua lagi sedang berbicara sambil berbisik.
Mendengar penjelasan Vanya langsung membuat bulu kuduk Ria berdiri. Teman yang semeja dengan mereka lantas bertanya apa yang mereka bicarakan. Saat Ria menjelaskan, mereka pun langsung mengelus pundak masing-masing. Karena takut, mereka makan dengan cepat dan segera meninggalkan tempat tersebut.
Keesokan paginya, asrama dihebohkan dengan kematian salah satu murid. Murid tersebut meninggal dengan cara gantung diri. Ria dan Vanya jadi heboh saat tahu siapa yang meninggal. Menurut Vanya, saat makan malam, murid yang meninggal tersebut duduk tepat di sebelah gadis misterius yang mereka yakini adalah hantu. Karena cemas, Ria mengajak Vanya untuk melaporkan apa yang Ia lihat kepada ketua asrama.
Mereka berencana menemui ketua asrama sepulang sekolah. Saat belajar di dalam kelas, Vanya yang duduk di dekat jendela lagi-lagi melihat sekelompok gadis berseragam putih tengah berkumpul di bawah pohon rimbun. Ketika Vanya mengamati sosok yang sedang bicara, gadis itu memalingkan wajahnya seolah memandang ke arah Vanya. Sontak Vanya mencoba menghindari tatapan tersebut dan jantungnya mulai berdegup kencang. Ketika Vanya kembali melihat ke luar, sekelompok gadis itu sudah hilang.
Di jam istirahat, Vanya mendatangi sebuah kelas untuk menemui salah satu murid yang malam itu makan bersama dengan murid yang baru saja meninggal. Selesai mengobrol dengannya Vanya pun menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kematian murid di asrama dengan gadis misterius yang kerap Ia lihat.
Baca juga : Heran Lihat Tingkah Aneh Sepupunya, Wanita ini Shock saat Cium Aroma Busuk dalam Rumah. Cerita horor tentang wanita yang menemukan fakta mengejutkan saat berkunjung ke rumah sepupunya.
Saat bel pulang berbunyi, Vanya berlari ke toilet untuk buang air kecil. Saat berada di dalam toilet, Vanya mendengar suara langkah sepatu yang berhenti tepat di depan toilet. Tak berapa lama, Vanya mendengar pintu toilet diketuk dari luar. Vanya lantas berteriak untuk memberitahu bahwa ada orang di dalam. Tapi orang di luar sepertinya tidak mau mengerti. Ia terus mengetuk pintu sehingga membuat Vanya geram.
Vanya pun akhirnya membuka pintu dengan perasaan kesal. Ia sudah memikirkan kalimat apa yang akan Ia ucapkan pada orang itu. Tapi saat pintu dibuka, Vanya tidak menemukan siapapun di sana. Ia lantas memutuskan untuk keluar. Namun kran air di dalam toilet tiba-tiba menyala. Vanya lantas memalingkan pandangannya ke dalam. Ia terkejut setengah mati mendapati sosok gadis misterius di dalam toilet. Gadis tersebut menghadap ke dinding sehingga Vanya hanya melihat bagian belakangnya.
Tak lama kemudian, gadis misterius tersebut membalikkan tubuhnya. Vanya berteriak sekuat tenaga saat gadis itu menatapnya dengan tatapan yang dingin sambil menempelkan jari telunjuk di atas mulutnya yang terjahit. Dari balik mulutnya yang terjahit, terdengar Ia berdesis seolah meminta Vanya untuk diam.
Saat sadar, Vanya sudah berada di ruang UKS. Salah seorang guru lantas bertanya padanya apa yang terjadi. Seolah mengabaikan pertanyaan tersebut, Vanya segera berlari keluar. Ia terlihat berlari dan berhenti di depan kantor ketua asrama. Tak berapa lama, dari kantor tersebut keluarlah Ria yang ternyata sudah melapor pada ketua perihal gadis misterius yang dilihat Vanya.
Dengan panik Vanya mendekati Ria dan menjelaskan bahwa Ria tidak seharusnya melaporkan hal itu. Vanya mengatakan bahwa hantu itu akan menyakiti Ria sama seperti yang Ia lakukan ke murid yang meninggal pagi itu. Mendengar penjelasan Vanya, Ria terlihat pucat dan cemas. Namun Ia berusaha meyakinkan Vanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Menjelang malam hari sekitar jam 7, seorang murid berteriak histeris dari dalam kamar mandi. Saat didatangi ke sana, semua orang pun dihebohkan dengan penemuan mayat di dalam bak air. Mayat tersebut adalah mayat Ria. Gadis itu ditemukan mengapung di permukaan bak mandi yang berukuran cukup besar. Namun yang aneh, Vanya diperiksa oleh polisi karena menurut pengakuan ketua asrama, sepulang sekolah Ria sempat mengadu bahwa Vanya ingin menyakitinya.
Di depan kelas, terlihat Vanya yang tengah mengamati kerumunan itu. Ia bertanya-tanya dalam hatinya apa yang sedang mereka bicarakan. Vanya juga mencoba mengamati gadis-gadis itu satu persatu namun tak seorangpun Ia kenali.
Tiba-tiba saja seseorang datang mengangetkan Vanya. Sama seperti Vanya yang heran, orang itu juga terlihat heran. Hanya saja, Ia heran karena melihat tingkah Vanya yang aneh. Gadis itu lantas bertanya pada Vanya apa yang sedang Ia lihat. Vanya tidak berbicara tapi menjawabnya dengan gerakan tubuh.
Gadis itu pun semakin bingung saat Vanya mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah pohon rimbun. Ia heran kenapa Vanya menatapi pohon itu dengan begitu serius. Tapi saat Ia ingin menanyakannya pada Vanya, gadis itu sudah masuk ke dalam kelas.
Sepulang sekolah seperti biasa para murid kembali ke asrama. Vanya adalah murid pindahan dan baru sekitar dua minggu tinggal di asrama. Di dalam kamar, Vanya menanyakan tentang seragam sekolah pada teman sekamarnya. Ketiga teman Vanya terlihat bingung. Mereka tidak mengerti seragam apa yang dimaksud oleh Vanya.
Vanya lantas menceritakan soal sekelompok gadis yang Ia lihat di depan kelasnya. Menurut Vanya, mereka menggunakan seragam serba putih seperti seragam perawat. Mendengar penjelasan Vanya, salah satu gadis bernama Ria sontak menutup mulut Vanya dengan kedua tangannya. Ia terlihat begitu serius sementara yang lain merasa heran dengan tindakannya tersebut.
Baca juga : Baru Dapat Kabar Duka, Ibu ini Terkejut Lihat Anaknya Gendong Boneka Almarhum. Cerpen horor tentang gadis kecil yang mendapat hadiah boneka dari salah tetangga di depan rumahnya.
Saat mereka bertanya, Ria berkali-kali mengusap tekuknya sebelum akhirnya menceritakan mitos yang pernah Ia dengar. Menurut cerita Ibunya, jauh sebelum sekolah dan asrama dibangun, tempat tersebut adalah sebuah asrama wanita untuk sekolah bidan dan keperawatan.
Suatu hari, ada peristiwa tragis yang terjadi di asrama. Saat itu, salah seorang murid yang terkenal suka menyebarkan fitnah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Matanya dicungkil dan mulutnya dijahit. Setelah diselidiki, pembunuhnya tidak juga diketahui. Tapi sejak saat itu, banyak murid yang sering melihat penampakan hantu dengan mulut terjahit.
Cerita Ria jelas saja membuat Vanya dan yang lain ketakutan. Ria lantas bertanya kepada Vanya apakah Ia punya indera keenam atau sebagainya. Sebab menurutnya, hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melihat makhluk seperti itu. Vanya menggelengkan kepala namun Ia terlihat berfikir.
Sekitar jam 8 malam seperti biasa para murid pergi ke dapur umum untuk makan malam. Tempat itu terletak sekitar 10 menit perjalanan dari gedung asrama. Vanya bersama ketiga teman kamarnya berjalan berdempetan. Mereka masih takut akibat kisah yang diceritakan oleh Ria.
Ketika makan, Vanya yang tadinya duduk di pinggir tiba-tiba pindah ke tengah dan merapat ke dekat Ria. Dengan suara berbisik, Vanya mengatakan bahwa Ia melihat salah satu gadis yang Ia lihat di sekolah. Meski takut, Ria kemudian meminta Vanya untuk menjelaskan posisi gadis tersebut. Sesuai petunjuk Vanya, Riapun mencoba mengarahkan pandangannya ke salah satu meja yang ada di sudut.
Di sana, Ria melihat empat gadis yang sedang makan. Keempat gadis tersebut adalah murid di sekolah itu dan dua di antaranya adalah teman Ria. Vanya lantas kembali berbisik dan menjelaskan pada Ria bahwa di sana ada enam gadis. Empat orang sedang makan, dua lagi sedang berbicara sambil berbisik.
Mendengar penjelasan Vanya langsung membuat bulu kuduk Ria berdiri. Teman yang semeja dengan mereka lantas bertanya apa yang mereka bicarakan. Saat Ria menjelaskan, mereka pun langsung mengelus pundak masing-masing. Karena takut, mereka makan dengan cepat dan segera meninggalkan tempat tersebut.
Keesokan paginya, asrama dihebohkan dengan kematian salah satu murid. Murid tersebut meninggal dengan cara gantung diri. Ria dan Vanya jadi heboh saat tahu siapa yang meninggal. Menurut Vanya, saat makan malam, murid yang meninggal tersebut duduk tepat di sebelah gadis misterius yang mereka yakini adalah hantu. Karena cemas, Ria mengajak Vanya untuk melaporkan apa yang Ia lihat kepada ketua asrama.
Mereka berencana menemui ketua asrama sepulang sekolah. Saat belajar di dalam kelas, Vanya yang duduk di dekat jendela lagi-lagi melihat sekelompok gadis berseragam putih tengah berkumpul di bawah pohon rimbun. Ketika Vanya mengamati sosok yang sedang bicara, gadis itu memalingkan wajahnya seolah memandang ke arah Vanya. Sontak Vanya mencoba menghindari tatapan tersebut dan jantungnya mulai berdegup kencang. Ketika Vanya kembali melihat ke luar, sekelompok gadis itu sudah hilang.
Di jam istirahat, Vanya mendatangi sebuah kelas untuk menemui salah satu murid yang malam itu makan bersama dengan murid yang baru saja meninggal. Selesai mengobrol dengannya Vanya pun menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kematian murid di asrama dengan gadis misterius yang kerap Ia lihat.
Baca juga : Heran Lihat Tingkah Aneh Sepupunya, Wanita ini Shock saat Cium Aroma Busuk dalam Rumah. Cerita horor tentang wanita yang menemukan fakta mengejutkan saat berkunjung ke rumah sepupunya.
Saat bel pulang berbunyi, Vanya berlari ke toilet untuk buang air kecil. Saat berada di dalam toilet, Vanya mendengar suara langkah sepatu yang berhenti tepat di depan toilet. Tak berapa lama, Vanya mendengar pintu toilet diketuk dari luar. Vanya lantas berteriak untuk memberitahu bahwa ada orang di dalam. Tapi orang di luar sepertinya tidak mau mengerti. Ia terus mengetuk pintu sehingga membuat Vanya geram.
Vanya pun akhirnya membuka pintu dengan perasaan kesal. Ia sudah memikirkan kalimat apa yang akan Ia ucapkan pada orang itu. Tapi saat pintu dibuka, Vanya tidak menemukan siapapun di sana. Ia lantas memutuskan untuk keluar. Namun kran air di dalam toilet tiba-tiba menyala. Vanya lantas memalingkan pandangannya ke dalam. Ia terkejut setengah mati mendapati sosok gadis misterius di dalam toilet. Gadis tersebut menghadap ke dinding sehingga Vanya hanya melihat bagian belakangnya.
Tak lama kemudian, gadis misterius tersebut membalikkan tubuhnya. Vanya berteriak sekuat tenaga saat gadis itu menatapnya dengan tatapan yang dingin sambil menempelkan jari telunjuk di atas mulutnya yang terjahit. Dari balik mulutnya yang terjahit, terdengar Ia berdesis seolah meminta Vanya untuk diam.
Saat sadar, Vanya sudah berada di ruang UKS. Salah seorang guru lantas bertanya padanya apa yang terjadi. Seolah mengabaikan pertanyaan tersebut, Vanya segera berlari keluar. Ia terlihat berlari dan berhenti di depan kantor ketua asrama. Tak berapa lama, dari kantor tersebut keluarlah Ria yang ternyata sudah melapor pada ketua perihal gadis misterius yang dilihat Vanya.
Dengan panik Vanya mendekati Ria dan menjelaskan bahwa Ria tidak seharusnya melaporkan hal itu. Vanya mengatakan bahwa hantu itu akan menyakiti Ria sama seperti yang Ia lakukan ke murid yang meninggal pagi itu. Mendengar penjelasan Vanya, Ria terlihat pucat dan cemas. Namun Ia berusaha meyakinkan Vanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Menjelang malam hari sekitar jam 7, seorang murid berteriak histeris dari dalam kamar mandi. Saat didatangi ke sana, semua orang pun dihebohkan dengan penemuan mayat di dalam bak air. Mayat tersebut adalah mayat Ria. Gadis itu ditemukan mengapung di permukaan bak mandi yang berukuran cukup besar. Namun yang aneh, Vanya diperiksa oleh polisi karena menurut pengakuan ketua asrama, sepulang sekolah Ria sempat mengadu bahwa Vanya ingin menyakitinya.