Menanti Purnama, Sebuah Puisi Sedih tentang Kerinduan dari Seorang Bocah yang Terbuang

Diposkan oleh on 2018/04/16 - 5:28:00 PM

Tafsimix - Puisi sedih. Rindu merupakan sebuah kondisi yang sulit untuk diungkapkan. Ada kalanya, kita merindukan seseorang yang seharusnya tak lagi dirindukan. Kadangkala, kita merindu namun tidak tahu pada siapa? Puisi kali ini merupakan sebuah puisi mengenai kerinduan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata sebab rindu itu tak bertuan. Teman-teman mungkin pernah mengalami hal yang sama jadi puisi ini mungkin bisa mewakilinya.

Menanti Purnama
By : Tafsimix

Engkau tahu waktu berlalu, wahai sang rembulan
Maka izinkanlah, si malang bermandi cahayamu
Biar senang hatinya, biar tenang jiwanya
Lagukan kesunyian tuk temani tidurnya yang hampa
Di antara kebutaan malam.

Aku tahu dunia berputar, wahai sang malam
Maka biarkanlah, si hitam sembunyi dalam warnamu
Biar tenang hatinya, biar damai jiwanya
Nyanyikan kesepian tuk menghapus letihnya
Di antara gemerlap kehidupan.

Kita tahu api membakar, wahai sang mentari
Maka lepaskanlah, biarkan bayangnya memantul
Biar damai hatinya, biar senang hidupnya
Hembuskanlah kehangatan tuk memeluk jasadnya
Di antara dinginnya kekejaman.

Puisi sedih tentang kerinduan

Ketika teringat, Ia coba lupakan
Ketika terbayang, Ia coba abaikan
Saat semua terasa dekat, Ia mencoba menjauh
Saat semua menghilang, Ia mencoba mencari
Saat tangisan harusnya terjatuh, Ia mencoba tersenyum

Di sana ....
Di balik selembar kertas usang yang robek
Pandanglah, tatap wajahnya jika kau berani
Dengarkan desah nafasnya jika kau sanggup
Elus rambutnya yang kotor jika kau kuat
Basuh mukanya yang dekil jika kau cukup peduli

Di sana ....
Di antara harapan dan kenyataan hidup
Lihatlah, tangkap bola matanya jika kau berani
Dengarkan parau suaranya jika kau sanggup
Lukis kesedihannya jika kau mampu
Peluk tubuhnya yang kurus jika kau cukup mengerti

Ia tahu waktu berlalu
Ia tahu dunia berputar
Ia tahu api membakar
Namun dunia memaksanya berhenti berfikir

Kadangkala Ia harus menyerah
Tuk akui sebuah rasa dalam dadanya
Tuk memahami kerinduan yang menyesatkannya
Sebab tak tahu pada siapa rindu itu tertuju

Di bawah langit yang gelap
Si malang hanya termenung, menanti purnama.