Tafsimix - Kumpulan puisi. Tidak terasa sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan segera tiba. Tinggal menghitung hari, umat muslim akan menyambut kedatangan bulan suci. Bulan suci Ramadhan biasanya disambut dengan suka cita dan syukur karena masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah di bulan yang penuh pengampunan tersebut. Untuk menyambutnya, berikut tafsimix bagikan puisi tentang bulan suci Ramadhan.
Bulan Ramadhan
Sebuah puisi oleh : tafsimix
Ramadhan....
Tiap detikmu begitu mencerahkan
Di antara lapar dan dahaga, kau ajarkan pengajaran
Tentang saudaraku yang mungkin kelaparan setiap hari
Tentang mereka yang meneguk setetes air untuk hidup
Tentang aku, yang mungkin membuang semua dengan muda.
Ramadhan....
Tiap menitmu terasa begitu berarti
Di antara fajar dan kegelapan, kau lontarkan motivasi
Tentang orangtuaku yang menembus embun setiap pagi
Tentang mereka yang tak cukup tidur demi sesuap nasi
Tentang saudaraku yang menggigil sebab tak cukup selimut
Tentang aku, yang mungkin habiskan waktu dengan percuma.
Ramadhan....
Tiap jam mu begitu menginspirasi
Di antara suka duka kehidupan, kau haturkan sebuah tuntunan
Tentang Ayah Ibu yang kerap mengelus dada
Tentang airmata yang jatuh demi sebuah kesabaran
Tentang sudaraku yang bergejolak menahan amarah
Tentang wanita yang berusaha tersenyum saat terluka
Tentang aku, yang mungkin selalu bertindak semauku.
Ramadhan.....
Hari demi hari mu begitu bermakna
Di antara hiruk pikuk duniawi, kau suguhkan keindahan yang benar
Tentang mereka yang berbagi sekalipun kurang
Tentang mereka yang mendahulukan orang lain yang lebih butuh
Tentang alunan ayat suci yang menenangkan
Tentang aku, yang mungkin sudah tak ingat bagaimana rasanya.
Ramadhan....
Kehadiranmu disambut dengan gembira
Tapi kepergianmu, juga dilepas dengan kesedihan
Sedih, sebab belum puas bercengkrama
Sedih, sebab belum sempurna pengamalan
Sedih, sebab belum tentu bertemu lagi.
Image by Ashcoounter on wikimedia commons - used under a creative commons lisence.
Bulan Ramadhan
Sebuah puisi oleh : tafsimix
Ramadhan....
Tiap detikmu begitu mencerahkan
Di antara lapar dan dahaga, kau ajarkan pengajaran
Tentang saudaraku yang mungkin kelaparan setiap hari
Tentang mereka yang meneguk setetes air untuk hidup
Tentang aku, yang mungkin membuang semua dengan muda.
Ramadhan....
Tiap menitmu terasa begitu berarti
Di antara fajar dan kegelapan, kau lontarkan motivasi
Tentang orangtuaku yang menembus embun setiap pagi
Tentang mereka yang tak cukup tidur demi sesuap nasi
Tentang saudaraku yang menggigil sebab tak cukup selimut
Tentang aku, yang mungkin habiskan waktu dengan percuma.
Ramadhan....
Tiap jam mu begitu menginspirasi
Di antara suka duka kehidupan, kau haturkan sebuah tuntunan
Tentang Ayah Ibu yang kerap mengelus dada
Tentang airmata yang jatuh demi sebuah kesabaran
Tentang sudaraku yang bergejolak menahan amarah
Tentang wanita yang berusaha tersenyum saat terluka
Tentang aku, yang mungkin selalu bertindak semauku.
Ramadhan.....
Hari demi hari mu begitu bermakna
Di antara hiruk pikuk duniawi, kau suguhkan keindahan yang benar
Tentang mereka yang berbagi sekalipun kurang
Tentang mereka yang mendahulukan orang lain yang lebih butuh
Tentang alunan ayat suci yang menenangkan
Tentang aku, yang mungkin sudah tak ingat bagaimana rasanya.
Ramadhan....
Kehadiranmu disambut dengan gembira
Tapi kepergianmu, juga dilepas dengan kesedihan
Sedih, sebab belum puas bercengkrama
Sedih, sebab belum sempurna pengamalan
Sedih, sebab belum tentu bertemu lagi.
Image by Ashcoounter on wikimedia commons - used under a creative commons lisence.